Makna Bunga Mawar Menurut Jumlah Per Tangkai



Say it with flowers, itulah ungkapan yang sering kita dengar untuk mengungkapkan sesuatu pada seseorang.
Bungalah yang selalu mewakili perasaan kita terhadap seseorang yang kita kasihi dan membuatnya sangat berarti dalam hidup Anda.
Selama beberapa waktu orang mengelompokan bunga sesuai dengan artinya.
Bunga juga bisa kita manfaatkan dan menolong kita sebagai wakil untuk mengungkapkan perasaan yang tak mampu disampaikan lewat kata-kata.
Ada berbagai macam jenis bunga dan setiap bunga memiliki arti tersendiri.

Mawar merah : cinta romantis makna lain : selamat atas keberhasilannya, anda melakukan tugas dengan baik.
Mawar putih : kesucian dan rahasia makna lain:kemurnian , selalu awet muda , aku pantas untukmu.
Mawar pink : keanggunan dan kelembutan. makna lain : kebahagiaan sempurna, percayalah padaku.
Mawar kuning : persahabatan dan kegembiraan. makna lain : aku peduliu, selamat datang kembali, ingatlah aku.
Mawar jingga : hasrat dan semangat. cinta mulai tumbuh dan tangkap segera romantismenya.
Mawar Peach  : Manis, rasa terima kasih, apresiasi, kekaguman, simpati.
Mawar Ungu  : Keunikan, cinta pada pandangan pertama, perlindungan cinta Ibu/Ayah.
Mawar Biru : Misterius.
Mawar hitam : Kematian, kegelapan
Perpaduan mawar merah dan putih : kesatuan
Perpaduan mawar merah dan kuning : mengucapkan selamat
Perpaduan mawar kuning dan jingga : penuh hasrat cinta.

Kebanyakan orang selalu berbeda - beda dalam mengekspresikan perasaan sayang terhadap pasangannya.
Bahkan dalam memberikan sebuah rangkaian bunga mawar pun harus membandingkan makna dari per tangkai bunga mawar.
Nah... kalau Anda bingung ingin memberikan bunga mawar kepada pasangan Anda, dan berapa jumlah bunga mawar yang akan Anda berikan.. berikut adalah makna dari jumlah pertangkai bunga mawar.

1  tangkai         : cintaku hanya untukmu seorang
2 tangkai          : kau dan aku saling mencintai
3 tangkai          : aku cinta kamu
6 tangkai          : jadikan aku milikmu
9 tangkai          : saling mencintai selamanya
11 tangkai        : kaulah yang paling aku cintai sepanjang hidupku
12 tangkai        : perpaduan dua hati yang serasi
13 tangkai        : pengagum rahasia
24 tangkai        : setiap saat ingat dirimu ( tidak bisa melupakanmu 24 jam )
33 tangkai        : aku mencintaimu dari dasar hati yang terdalam
36 tangkai        : kehadiran membuat aku terpikat asmara
44 tangkai        : janji yang takkan tergoyahkan
50 tangkai        : ini adalah cinta yang tidak kusesali
56 tangkai        : cintaku
66 tangkai        : jalinan cinta yang mulus
99 tangkai        : cinta dengan pengertian membuatnya abadi
100 tangkai      : jadilah pasangan yang mengasihi sampai lanjut usia
101 tangkai      : tiada lain cintaku hanya dirimu seorang
108 tangkai      : jadikan aku pasangan hidupmu
111 tangkai      : cinta abadi
123 tangkai      : cinta yang bebas
144 tangkai      : mencintaimu pagi hingga malam selama lamanya
365 tangkai      : memikirkanmu setiap hari. mencintaimu setiap hari
999 tangkai      : cinta yang bertahan selamanya dan abadi
1001 tangkai    : cinta selamanya.

Berapapun jumlah bunga yang akan Anda berikan, mungkin tidak akan jadi masalah buat pasangan Anda, selama Anda memberikannya dengan tulus dan ikhlas.
Baca selengkapnya »

Rose in Vase


Rangkaian Bunga Cantik Rose in a Vase


Keindahan mawar di jambangan akan sirna seiring dengan masa layu bunga. Agar bunga potong lebih tahan lama, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan.




  • Umumnya bunga layu karena pembusukan pada bekas pemotongan tangkai bunga. Kondisi ini akan menyebabkan bakteri pembusuk berkembang biak dan menyumbat saluran vaskuler. Akibatnya bunga cepat layu karena suplai makanan terhambat. Tambahkan asam benzoate pada air agar bakteri mati dan pembusukan dapat diperlambat. Cara lain, tambahkan 3 tetes cairan pemutih kain per 1 liter air.

  • Bunga potong juga memerlukan nutrisi untuk memperpanjang kesegarannya. Tambahkan 1 sdt gula pada 1 liter air perendam. Jika tersedia, Anda bisa menggunakan nutrisi khusus bunga potong yang tersedia di toko bunga potong.

  • Biasanya bunga potong akan menyerap air secara maksimal pada pH 3,5-4,5. Agar tidak menimbulkan dehidrasi, turunkan air pada pH ideal dengan menambahkan asam sitrat 200 mg per 1 liter air.

  • Gunakan vas dari kaca, keramik atau plastik dan hindari penggunaan vas bunga yang terbuat dari logam karena bunga biasanya sensitif terhadap ethylene dalam kandungan logam.

  • Potong pangkal batang menyerong agar penampang batang lebih besar dan serapan air lebih maksimal sehingga bunga lebih tahan lama.

  • Luruhkan daun yang tidak diperlukan agar bunga potong mendapat suplai makanan cukup.

Rangkaian bouquet rose cantik, setengah lusin, satu lusin dan rangkaian special bunga mawar (rose), dirangkai dalam sebuah vas crystal yang begitu indah dan cantik.





SETENGAH LUSIN ROSE IN VASE




















RANGKAIAN BOUQUET SATU LUSIN ROSE IN VASE




























SPECIAL RANGKAIAN BOUQUET ROSE IN VASE


















Enhanced by Zemanta
Baca selengkapnya »

BUDIDAYA TANAMAN GERBERA


A. SYARAT TUMBUH
1. Syarat Iklim
Di Indonesia tanaman gerbera dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Daerah yang paling baik untuk pengembangan tanaman ini adalah dataran tinggi yang beriklim sejuk. Penanaman gerbera di dataran rendah yang suhu udaranya panas (tinggi) sering kali menyebabkan perubahan warna mahkota bunga menjadi lebih pucat dari warna aslinya.

Di daerah sub-tropis seperti Belanda, tanaman gerbera pada awal pertumbuhan memerlukan suhu minimum 22`C dan maksimum 35`C, sehingga penanamannya sering dilakukan dalam bangunan green house. Meskipun gerbera termasuk tanaman yang banyak mengandung air (sukulen), namun tahan terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, di Indonesia penanaman tanaman gerbera dapat dilakukan di alam terbuka ataupun dalam ruangan green house maupun bangunan modifikasi seperti halnya "home garden".

Sebagai pedoman dalam pengembangan budidaya gerbera dapat mengacu pada kondisi daerah-daerah sentra produksi bunga potong di berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya daerah sentra produksi bunga potong berada pada ketinggian antara 560 - 1.400 meter dari permukaan laut (dpl), suhu udaranya berkisar antara 13,7` - 18,0`C (minimum) dan antara 19,5` - 30`C (maksimum), dan curah hujan tahunan berkisar antara 1.900 - 2.800mm. Hal ini berarti bahwa pengembangan budidaya gerbera yang paling baik dapat dilakukan di dataran menengah (medium) sampai dataran tinggi (pegunungan).


2. Syarat Tanah

Tanaman gerbera dapat ditanam dalam pot atau wadah lain maupun langsung di lapangan (kebun) terbuka. Media tanam yang dibutuhkan oleh tanaman ini adalah jenis tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), tata udara dan tata airnya baik, serta pH tanah berkisar antara 5,5 - 6,0. pada tanah atu media tanam yang pH-nya rendah (dibawah 5,0) perlu ditambahkan bahan kapur pertanian, misalnya Dolomit, Calcit ataupun Zeagaro. Dosis pemberian bahan pengapuran berkisar antara 1 - 4 ton per hektar, atau tergantung pada angka pH dan jenis tanah.

Bila gerbera ditanam dalam pot, media tanam yang paling baik adalah campuran tanah yang subur dan gembur dengan pupuk kandang (1 : 1). Dapat pula ditambahkan pasir atau sekam padi pada perbandingan yang sama (seimbang).


B. PENYIAPAN BAHAN TANAMAN

Perbanyakan Tanaman gerbera dapat dilakukan secara generatif dengan biji-bijinya taupun secara vegetatif berupa pecahan anakan atau potongan rimpang dan cara kultur jaringan.


1. Perbanyakan Secara Generatif

Pada dasarnya perbanyakan tanaman gerbera dapat dilakukan dengan biji-bijinya, terutama untuk tujuan pemuliaan tanaman dan penelitian-penelitian. Meskipun demikian, akhir-akhir ini banyak perusahaan benih (nurseri) di luar negeri terutama Belanda yang memperkenalkan penanaman gerbera dari biji dalam pot kecil atau disebut "Floripot".

Tatacara penyiapan bahan tanaman dari semaian benih (biji) adalah sebagai berikut:

  • Pemilihan benih gerbera : Pilih benih gerbera jenis hibrida yang daya kecambahnya tinggi dan penampilannya bernas.
  • Pemilihan tempat semai : Siapkan (pilih) tempat semai berupa bak pesemaian atau pot kecil maupun pot berdiameter cukup besar. Pilih lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi ataupun dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan kurang lebih 40 Watt/m2.
  • Penyiapan media semai : Siapkan media semai berupa campuran tanah subur yang halus, pasir, dan pupuk kandang yang telah matang serta halus (diayak) pada perbandingan 1 : 1 : 1. Media tersebut diseterilkan dengan cara digoreng atau dikukus dalam sebuah drum.
  • Pengisian media : Isikan selapis pecahan bata merah atau genting kira-kira sepertiga bagian wadah (bak pesemaian) ataupun pot. Isikan media semai kedalam wadah pesemaian tadi hingga 90% penuh. Siram media semai hingga cukup basah (lembab).
  • Penyemaian benih gerbera : Semaikan benih gerbera secara merata atau menurut larikan (barisan) pada jarak antar barisan 5 - 10 cm, kemudian ditutup dengan tanah tipis. Tutup permukaan tempat pesemaian tadi dengan lembar plastik bening (transparan) ataupun kaca agar lingkungan media semai tetap lembab (rH 90%). Setelah 7hari sejak semai, benih gerbera sudah berkecambah menjadi bakal bibit muda.
  • Pemeliharaan bibit : Siram setiap hari media semai dengan air bersih. cara menyiram (mengairi) media adalah disemprot dengan menggunakan hand sprayer yang lubang nozelnya kecil serta daya pancar airnya halus. Bila semai dilakukan dalam pot, maka pengairannya dapat dilakukan dengan cara merendam pot tersebut beberapa saat pada bagian dasarnya hingga media semai dalam pot tersebut cukup basah (lembab). Pupuk bibit semaian yang berumur 3 minggu setelah semai dengan larutan NPK + unsur mikro lainnya (pupuk daun) yang disiramkan pada media semai. Cara membuat larutan pupuk tersebut adalah mencampurkan 5 - 10 gram pupuk NPK dalam 10 liter air. Sedangkan pupuk daun disesuaikan dengan dosis atau konsentrasi yang dianjurkan seperti tertera labelnya. Perjarang bibit gerbera yang sudah berumur 5 - 6 minggu sejak semai kedalam pot yang baru atau tempat pesemaian lainnya. Media tanam ditempat penjarangan ini sakma seperti media semai untuk menyemai benih. Pindahtanamkan bibit gerbera yang sudah berdaun 3 -5 helai ke kebun ataupun ke dalam pot.
2. Perbanyakan Secara Vegetatif
a. Cara Kultur Jaringan

  • Pada sekala penelitian perbanyakan gerbera dapat dilakukan secara cepat dengan kultur aseptik atau kultur jaringan. Keuntungan cara perbanyakan kultur jaringan ini dapat menghasilkan jumlah bibit banyak dalam waktu relatif singkat, dan keadaan bibitnya seragam.
  • Tatacara perbanyakan gerbera secara kultur jaringan adalah sebagai berikut : [1]. Pilih mata tunas lateral (eksplan) dari pohon atau batang tanaman gerbera yang sehat, dan dari jenis unggul. [2]. Ambil eksplan tadi, kemudian segera masukkan kedalam wadah yang mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorox 30%. Lakukan sterilisasi ini selama 20 menit. Sesuai sterilisasi dengan Clorox segera disterilisasi ulang dengan HgC1 20,2% selama 5 menit, kemudian dilakukan pembilasan dengan air aquadest steril sebanyak 5 kali. [3]. Siapkan media dasar untuk semai eksplan yaitu medium Murashige & Skoog yang ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B, dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Kinetin 5mg + IAA 0,5 mg/liter. Kisaran pH medium sebelum diautoklap (dipanaskan) diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH atau HC1 0,1 N. Medium ini dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gr/liter. [4]. Tanamkan eksplan pada media tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Ika Mariska, dkk. (1989) bahwa pembentukan akar terjadi pada hari ke-8, dan pembentukan tunas majemukdari eksplan mata tunas lateral pada umur 45 hari. Bibit hasilkultur jaringan ini dipindahtanamkan ke pesemaian yang media semainya steril (aseptik). Selanjutnya bibit yang ukurannya cukup besar ditanam dalam media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang sebagaimana layaknya untuk media semai benih.
b. Cara Konvensional dengan Anakan
Perbanyakan tanaman gerbera yang paling praktis dan mudah dipraktikkan oleh para petani bunga (tanaman hias) adalah cara pemisahan anakan atau membagi rumpun induknya. tatacara perbanyakan ini tahapannya sebagai berikut:

  • Pemilihan Rumpun Tanaman Gerbera : Pilih (tetapkan) rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak, batang induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal (subur), sehat, dan berasal dari jenis atau varietasnya unggul.
  • Pembongkaran Rumpun Tanaman Gerbera : Bongkar rumpun gerbera dengan alat bantu cangkul atau kored, baik seluruh rumpun maupunsebagian rumpunnya. Bersihkan rumpun tanaman gerbera dari tanah dan sebagian akar-akarnya.
  • Pemisahan Anakan : Pisah-pisahkan rumpun tanaman gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah dan sebagian akar-akarnya menjadi beberapa bagian. Tiap bagian minimal satu anakan, kemudian diklasifikasikan berdasarkan ukuran besar kecilnya anakan (bahan tanaman). Bersihkan (potong) tangkai dan helai daun tuanya untuk mengurangi penguapan air yang berlebihan dari tubuh bakal bibit. Tanamkan bibit anakan di lahan pembibitan pada jarak tanam 5 x 10 cm. Setelah bibit tersebut tumbuh cukup kuat dapat segera dipidahtanamkan ke kebun (lapangan) atau dalam pot maupun tempat lain secara permanen (tetap).
Catatan : Keperluan bibit anakan bila ditanam di lahan (tempat) terbuka seluas 1,0 hektar (10.000 meter persegi) adalah sekitar 80.000 - 90.000 bakal tanaman bila menggunakan jarak tanam 25 x 40 cm dan lahan yang efektif ditanami antara 80% - 90% dari luas seluruhnya.

Baca selengkapnya »

PROSPEK TANAMAN GERBERA

Tanaman hias gerbera telah menjadi komoditas bunga potong yang penting di beberapa negara, di antaranya adalah Belanda dan Thailand. Pada tahun 1988 Belanda mengekspor bunga potong gerbera sebanyak 263.477.000 potong atau senilai 151.327.000 gulden. Tahun - tahun berikutnya ekspor bunga potong gerbera tersebut relatif stabil, yakni 276.333.000 potong atau senilai 141.752.000 gulden (1990).
Ekspor bunga potong gerbera tidak hanya didominasi Belanda saja, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini telah dirintis oleh Thailand. Pada tahun 1993, negara tersebut mengekspor bunga potong dan aneka jenis tanaman hias antara lain ke Jepang, Italia, Jerman, Amerika Serikat, Hongkong, Perancis, Swiss, Finlandia, Inggris, dan Swedia senilai lebih dari 1.000 juta baht (Rp.87 milyar). Lima jenis tanaman hias andalan Thailand adalah anggrek, mawar, melati, krisan, dan gerbera.
Di Indonesia tanaman hias gerbera belum berkembang pesat sebagai komoditas komersial. Dalam program penelitian dan pengembangan holtikultura di Indonesia garapan Puslitbang Hortikultura untuk periode tahun 1989 - 1994 masih mengklasifikasikan tanaman hias gerbera sebagai komoditas introdukso. Namun apabila tanaman hias gerbera ini berkembang baik di Indonesia pasti akan dapat menjadi komoditas potensial ataupun komoditas utama.
Di sentra - sentra produksi bunga potong di Indonesia, tanaman gerbera mulai banyak ditanam di berbagai daerah, seperti : kaban jahe, Barus jahe, Tiga Panah dan Simpang Empat (Brastagi, Sumatera Utara), Cipanas, Lembang, dan Sukabumi (Jawa Barat), Bandungan (Jawa Tengah), Batu dan Pujon (Malang, Jawa Timur).
Prospek pengembangan budidaya bunga potong gerbera amat cerah, karena selain dapat diandalkan sebagai komoditas ekspor, juga memiliki potensi sebagai salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, kosmetika, dan sabun. Kondisi agroekologi tropis Indonesia sangat memungkinkan untuk pengembangan budidaya tanaman hias bunga potong gerbera, baik jenis gerbera lokal maupun mendatangkan dari luar negeri (introduksi).

Dikutip dari Buku Ir. Rahmat Rukmana
Baca selengkapnya »

GERBERA


ASAL TANAMAN GERBERA
Gerbera atau hebras termasuk salah satu tanaman hias pandatang dari luar negeri (introduksi).Tanaman ini diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara, dan Rusia.
Orang yang pertama kali berjasa sebagai penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Dalam perkembangan selanjutnya diketemukan pula jenis gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari jasa kedua orang penemu tadi, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera Jamesonii Bolus ex Hook.

Sejak kapan tanaman gerbera masuk ke Indonesia? Belum diketemukan data (keterangan) yang terinci secara pasti. Sebagian kalangan menduga tanaman ini masuk ke Indonesia bersamaan dengan lintas perdagangan berbagai komoditas pertanian sekitar abad XIX. Sejak saat itu sampai sekarang dikenal adanya jenis hebras lokal. Jenis ini diduga berasal dari hasilintroduksi pada masa lalu dan telah beradaptasi di daerah tropis Indonesia.
Dalam perkembanagan selanjutnya tanaman gerbera meluas ditanam dibeberapa negara di dunia, baik negara (daerah) yang beriklim sedang (subtropis) maupun iklim panas (tropis). jenis - jenis baru yang banyak diperkenalkan akhir - akhir ini umumnya adalah gerbera hibrida. Negara yang merintis pengembangan gerbera hibrida antara lain adalah Belanda.


Dikutip dari Buku Ir. Rahmat Rukmana
Baca selengkapnya »