BUDIDAYA TANAMAN GERBERA


A. SYARAT TUMBUH
1. Syarat Iklim
Di Indonesia tanaman gerbera dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Daerah yang paling baik untuk pengembangan tanaman ini adalah dataran tinggi yang beriklim sejuk. Penanaman gerbera di dataran rendah yang suhu udaranya panas (tinggi) sering kali menyebabkan perubahan warna mahkota bunga menjadi lebih pucat dari warna aslinya.

Di daerah sub-tropis seperti Belanda, tanaman gerbera pada awal pertumbuhan memerlukan suhu minimum 22`C dan maksimum 35`C, sehingga penanamannya sering dilakukan dalam bangunan green house. Meskipun gerbera termasuk tanaman yang banyak mengandung air (sukulen), namun tahan terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, di Indonesia penanaman tanaman gerbera dapat dilakukan di alam terbuka ataupun dalam ruangan green house maupun bangunan modifikasi seperti halnya "home garden".

Sebagai pedoman dalam pengembangan budidaya gerbera dapat mengacu pada kondisi daerah-daerah sentra produksi bunga potong di berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya daerah sentra produksi bunga potong berada pada ketinggian antara 560 - 1.400 meter dari permukaan laut (dpl), suhu udaranya berkisar antara 13,7` - 18,0`C (minimum) dan antara 19,5` - 30`C (maksimum), dan curah hujan tahunan berkisar antara 1.900 - 2.800mm. Hal ini berarti bahwa pengembangan budidaya gerbera yang paling baik dapat dilakukan di dataran menengah (medium) sampai dataran tinggi (pegunungan).


2. Syarat Tanah

Tanaman gerbera dapat ditanam dalam pot atau wadah lain maupun langsung di lapangan (kebun) terbuka. Media tanam yang dibutuhkan oleh tanaman ini adalah jenis tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus), tata udara dan tata airnya baik, serta pH tanah berkisar antara 5,5 - 6,0. pada tanah atu media tanam yang pH-nya rendah (dibawah 5,0) perlu ditambahkan bahan kapur pertanian, misalnya Dolomit, Calcit ataupun Zeagaro. Dosis pemberian bahan pengapuran berkisar antara 1 - 4 ton per hektar, atau tergantung pada angka pH dan jenis tanah.

Bila gerbera ditanam dalam pot, media tanam yang paling baik adalah campuran tanah yang subur dan gembur dengan pupuk kandang (1 : 1). Dapat pula ditambahkan pasir atau sekam padi pada perbandingan yang sama (seimbang).


B. PENYIAPAN BAHAN TANAMAN

Perbanyakan Tanaman gerbera dapat dilakukan secara generatif dengan biji-bijinya taupun secara vegetatif berupa pecahan anakan atau potongan rimpang dan cara kultur jaringan.


1. Perbanyakan Secara Generatif

Pada dasarnya perbanyakan tanaman gerbera dapat dilakukan dengan biji-bijinya, terutama untuk tujuan pemuliaan tanaman dan penelitian-penelitian. Meskipun demikian, akhir-akhir ini banyak perusahaan benih (nurseri) di luar negeri terutama Belanda yang memperkenalkan penanaman gerbera dari biji dalam pot kecil atau disebut "Floripot".

Tatacara penyiapan bahan tanaman dari semaian benih (biji) adalah sebagai berikut:

  • Pemilihan benih gerbera : Pilih benih gerbera jenis hibrida yang daya kecambahnya tinggi dan penampilannya bernas.
  • Pemilihan tempat semai : Siapkan (pilih) tempat semai berupa bak pesemaian atau pot kecil maupun pot berdiameter cukup besar. Pilih lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi ataupun dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan kurang lebih 40 Watt/m2.
  • Penyiapan media semai : Siapkan media semai berupa campuran tanah subur yang halus, pasir, dan pupuk kandang yang telah matang serta halus (diayak) pada perbandingan 1 : 1 : 1. Media tersebut diseterilkan dengan cara digoreng atau dikukus dalam sebuah drum.
  • Pengisian media : Isikan selapis pecahan bata merah atau genting kira-kira sepertiga bagian wadah (bak pesemaian) ataupun pot. Isikan media semai kedalam wadah pesemaian tadi hingga 90% penuh. Siram media semai hingga cukup basah (lembab).
  • Penyemaian benih gerbera : Semaikan benih gerbera secara merata atau menurut larikan (barisan) pada jarak antar barisan 5 - 10 cm, kemudian ditutup dengan tanah tipis. Tutup permukaan tempat pesemaian tadi dengan lembar plastik bening (transparan) ataupun kaca agar lingkungan media semai tetap lembab (rH 90%). Setelah 7hari sejak semai, benih gerbera sudah berkecambah menjadi bakal bibit muda.
  • Pemeliharaan bibit : Siram setiap hari media semai dengan air bersih. cara menyiram (mengairi) media adalah disemprot dengan menggunakan hand sprayer yang lubang nozelnya kecil serta daya pancar airnya halus. Bila semai dilakukan dalam pot, maka pengairannya dapat dilakukan dengan cara merendam pot tersebut beberapa saat pada bagian dasarnya hingga media semai dalam pot tersebut cukup basah (lembab). Pupuk bibit semaian yang berumur 3 minggu setelah semai dengan larutan NPK + unsur mikro lainnya (pupuk daun) yang disiramkan pada media semai. Cara membuat larutan pupuk tersebut adalah mencampurkan 5 - 10 gram pupuk NPK dalam 10 liter air. Sedangkan pupuk daun disesuaikan dengan dosis atau konsentrasi yang dianjurkan seperti tertera labelnya. Perjarang bibit gerbera yang sudah berumur 5 - 6 minggu sejak semai kedalam pot yang baru atau tempat pesemaian lainnya. Media tanam ditempat penjarangan ini sakma seperti media semai untuk menyemai benih. Pindahtanamkan bibit gerbera yang sudah berdaun 3 -5 helai ke kebun ataupun ke dalam pot.
2. Perbanyakan Secara Vegetatif
a. Cara Kultur Jaringan

  • Pada sekala penelitian perbanyakan gerbera dapat dilakukan secara cepat dengan kultur aseptik atau kultur jaringan. Keuntungan cara perbanyakan kultur jaringan ini dapat menghasilkan jumlah bibit banyak dalam waktu relatif singkat, dan keadaan bibitnya seragam.
  • Tatacara perbanyakan gerbera secara kultur jaringan adalah sebagai berikut : [1]. Pilih mata tunas lateral (eksplan) dari pohon atau batang tanaman gerbera yang sehat, dan dari jenis unggul. [2]. Ambil eksplan tadi, kemudian segera masukkan kedalam wadah yang mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorox 30%. Lakukan sterilisasi ini selama 20 menit. Sesuai sterilisasi dengan Clorox segera disterilisasi ulang dengan HgC1 20,2% selama 5 menit, kemudian dilakukan pembilasan dengan air aquadest steril sebanyak 5 kali. [3]. Siapkan media dasar untuk semai eksplan yaitu medium Murashige & Skoog yang ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B, dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Kinetin 5mg + IAA 0,5 mg/liter. Kisaran pH medium sebelum diautoklap (dipanaskan) diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH atau HC1 0,1 N. Medium ini dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gr/liter. [4]. Tanamkan eksplan pada media tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Ika Mariska, dkk. (1989) bahwa pembentukan akar terjadi pada hari ke-8, dan pembentukan tunas majemukdari eksplan mata tunas lateral pada umur 45 hari. Bibit hasilkultur jaringan ini dipindahtanamkan ke pesemaian yang media semainya steril (aseptik). Selanjutnya bibit yang ukurannya cukup besar ditanam dalam media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang sebagaimana layaknya untuk media semai benih.
b. Cara Konvensional dengan Anakan
Perbanyakan tanaman gerbera yang paling praktis dan mudah dipraktikkan oleh para petani bunga (tanaman hias) adalah cara pemisahan anakan atau membagi rumpun induknya. tatacara perbanyakan ini tahapannya sebagai berikut:

  • Pemilihan Rumpun Tanaman Gerbera : Pilih (tetapkan) rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak, batang induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal (subur), sehat, dan berasal dari jenis atau varietasnya unggul.
  • Pembongkaran Rumpun Tanaman Gerbera : Bongkar rumpun gerbera dengan alat bantu cangkul atau kored, baik seluruh rumpun maupunsebagian rumpunnya. Bersihkan rumpun tanaman gerbera dari tanah dan sebagian akar-akarnya.
  • Pemisahan Anakan : Pisah-pisahkan rumpun tanaman gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah dan sebagian akar-akarnya menjadi beberapa bagian. Tiap bagian minimal satu anakan, kemudian diklasifikasikan berdasarkan ukuran besar kecilnya anakan (bahan tanaman). Bersihkan (potong) tangkai dan helai daun tuanya untuk mengurangi penguapan air yang berlebihan dari tubuh bakal bibit. Tanamkan bibit anakan di lahan pembibitan pada jarak tanam 5 x 10 cm. Setelah bibit tersebut tumbuh cukup kuat dapat segera dipidahtanamkan ke kebun (lapangan) atau dalam pot maupun tempat lain secara permanen (tetap).
Catatan : Keperluan bibit anakan bila ditanam di lahan (tempat) terbuka seluas 1,0 hektar (10.000 meter persegi) adalah sekitar 80.000 - 90.000 bakal tanaman bila menggunakan jarak tanam 25 x 40 cm dan lahan yang efektif ditanami antara 80% - 90% dari luas seluruhnya.